Penyebab Cylinder Comp Pecah dan Piston Jebol Karena Bertabrakan dengan Klep

Sejeworks – Salam oprex dan salam satu asphal, ngoming piston itu ngga ada habisnya bagi para pecinta otomotif teritama roda dua. Ya karena kondisi piston sangat berpengaruh bagi performa sepeda motor, bayangkan saja kalau piston jebol atau pecah, apakah sepeda motor bisa dihidupkan dan bisa dikendarai ??. Jawabnya tentu saja bisa bro, tapi harus pakai bensin campur, iya campur dorong, campur es klapa. Untuk mengantisipasi piston jebol maka baca artikel ini sampai selasai dan jangan tonton video dibawah ini, supaya lo ngga pernah ketinggalan update maka subscribe channel dan blog ini ya bro.

Penyebab Piston Jebol dan Pecah


Keteng Lompat

Keteng atau rantai mesin berfungsi untuk menghubungkan putaran kruk as (crank shaft) dengan putaran noken as, selain itu keteng juga berfungsi untuk menyelaraskan alur putaran mesin (runtut pengapian). Maksud dari alur putaran mesin yaitu, posisi piston dan klep bergerak sesuia langkah hisap, kompresi, usaha dan buang secara teratur. Runtut pengapian diperoleh saat merakit mesin (memasang keteng) dalam kondisi Top kompresi, dimana piston berada di bagian atas (TMA/ titik mati atas) dan kondisi noken as tidak menonjok rocker arrm (sepatu klep), pemasangan keteng harus benar – benar mesin dalam kondisi Top Kompresi. Jika sampai posisi sentrik / gear noken as geser 1-2 mata maka ujung – ujungnya motor menjadi brebet, tapi kalau sampai geser lebih dari 3 -5 mata gear maka piston dan klep akan saling bertabrakan.


piston jebol



Keteng yang lompat sering kali disebabkan karena lifter assy tensioner yang lemah dan tidak kuat menonjok keteng, selain itu karena kondisi keteng yang mulia molor sehingga keteng lebih panjang dari keadaan semula. Kenapa keteng bisa lompat ? Karena kedua faktor tersebut dan jangka panjangnya keteng semakin molor kemudian motor digeber dengan RPM tinggi hingga akhirnya keteng lompat. Kalau masih kuang jelas banyangkan saja rantai roda yang kendor / molor parah maka lama – kelamaan rantai tersebut akan lompat dari gear roda belakang. Tapi kalau keteng mesin jarang sekli lompat seperti rantai roda, sebab biasanya pada setiap jenid motor dikasih stooper / roll agar keteng tetap pada jalurnya. Cuman keteng akan bergeser posisi dari mata gear sentrik dan gear big end (kruk as). 


Kompresi Terlalu Padat

Sebenarnya kita cari dulu apa itu kompresi pada mesin sepeda motor, keadaan dimana piston bergerak dari titik mati bawah menuju titik mati atas kemudian kedua klep dalam keadaan tertutup karena noken as tidak menonjok rocker arm. Saat terjadi langkah kompresi bahan bakar yang bercampur dengan udara akan dipadatkan karena gerakan piston yang naik ke TMA, akibatnya ruang bakar yang tersisa hanya dome disekitar head cylinder bore. Semula bahan bakar yang bercampur udara mengisi ruang bakar yang terdiri dari dua ruangan yaitu cylinder bore dan dome di head cylinder. Bahan bakar dan udara tersebut akan berkumpul disekitar dome head cylinder karena tekanan dari gerakan piston yang menuju titik mati atas (TMA).

Perlu ketahui teakan kompresi standar tersebut sekitar 1.500 kpa (213 psi), tekanan tersebut sangat besar bro.. bayangkan saja tekanan angin ban 33 psi saja itu tekanan standart kalau diatas 60 psi ban biasanya pecah. Maka dari itu dengan tekanan ruang bakar sekitar 213 psi maka komponen yang digunakan bukanlah komponen kaleng – kaleng ya bro. Piston yang jebol karena tekanan kompresi yang sangat padat memang sangat jerang sekali, tapi lain kasus karena water hammer karena menerobos banjir. Komponen yang rusak biasanya stang seher (connecting rod) bengkok atau mlintir, untuk masalah water hammer pernah kita bahas jadi silahkan cari sendiri ya bro.

Penyebab Cylinder Comp Pecah

Untuk motor standar tanpa adanya perubahan ektream pada bagian mesin jarang sekali mengalami hal ini, tapi untuk motor – motor kompetisi entah balap road race, drag dan gestrek hal seperti ini adalah hal yang lumrah. Kok bisa begitu ? Sebab untuk motor standar biasanya pabrikan merancangnya untuk ketahanan jangka panjang bukan semata – mata untuk kecepatan sesaat saja seperti motor balap / kompetisi. Setiap komponen standar sepeda motor bawaan pabrik mempunyai clearence / celah maksimal dan minimal entah itu ketebalan part, kebulatan dan panjang part.

Ketebalan lapisan cylinder comp, untuk bawaan motor biasanya pabrikan akan memberikan ukuran maksimal oversize 100 dari part standar. Contohnya Honda Beat Injeksi mempunyai diameter piston 50 mm, maka pabrikan menyediakan angka makasimal oversize 100 atau 1 milimeter. Maka total maksimal diameter piston menjadi 51 mm. Beda halnya untuk motor kompetisi, kebanyakan akan memaksimalkan diameter piston untuk memperoleh kecepatan yang diinginkan. Maka jalan keluarnay dengan mengganti piston dengan diameter yang lebih besar seperti menggunakan piston KPH / karisma yang mempunyai diameter 52,4, tapi akan berakibat diamter boring cylinder menjadi lebih tipis. Nah karena boring cylinder yang semakin tipis. Maka akan mengakibatkan kekuatan cylinder comp menjdi berkurang dan ditambah lagi tekanan kompresi yang terlalu padat, sehingga cylinder comp bisa pecah.
Nah biar lebih jelasnya tonton video ini sampai selesai dana jangan lupa subscribe terlebih dahulu ya bro..




Akhir kata dari gua tetep keep riding no arogan, hormati pejalan kaki, salam oprex dan salam satu asphal.

Posting Komentar

1 Komentar