Fungsi dan Perbandingan dari CDI dengan ECU

Ngomongin ECU / ECM berarti ngomongin sepeda motor injeksi, ya mungkin bagi sebagian orang belum tahu, apa fungsi ECU / ECM ? apa tanda kerusakannya ? tapi sebelum kita bahas ECU lebih dalam sedalam hati pasangan, yang kadang baperan et… dah, (moga dia nggak baca) he…. Kita ngomongin dulu CDI pada sepeda motor tipe karburator karena dia saudara tua, kenapa platina ngga sekalian ? harap maklum ya bro karena gua agak sedikit kid jaman now, jadi urusan platina gua zonk…  he….


ecu sepeda motor



Ini postingan terkait

 Pengertian CDI dan ECU

Pengertian CDI

CDI atau capasitive discharge ignition yaitu komponen kelistrikan yang terdiri dari koil pembangkit pulser yang dihubungkan ke koil primer untuk mengaktifkan dan membangkitkan SCR (Silicon Control Rectifier) bahasa sederhananya mengatur waktu untuk memercikan api pada busi guna membakar bahan bakar yang telah dipadatkan oleh piston.
Part terkait dengan CDI antara lain, spul pengapian, pulser, koil pengapian dan busi. Spul pengapian ini ada jika sepeda motor bertipe AC berfungsi sebagai sumber arus, sementara jika pengapian DC sumber arus berasal dari accu. Pulser spul berfungsi untuk memberi sinyal ke CDI. Koil pengapian berfungsi untuk membesarkan arus pengapian yang dikeluarkan oleh CDI, kemudian diteruskan ke busi.  

Ini gambarnya bro….  



cdi motor

Pengertian ECU / ECM

ECU (Elektronic Control Unit) atau ECM (Engine Control Module) bisa juga disebut sebagai Engine Management System atau apalah yang penting itu artinya. Apa arti sebuah nama jika lu ngga mengingatnya, et dah….. ngomong apa ni bocah he…. ECM atau ECU adalah perangkat elektronik pintar yang bertugas untuk mengolah data dari sensor – sensor yang berada dalam sepeda motor kemudian memerintah mesin agar bekerja sesuai kondisi yang ada di program ECU / ECM.


ecm motor


Engine Management System alias ECU / ECM terdiri dari 3 bagian yaitu :


Sensor

Sensor adalah piranti / alat yang dibuat untuk mendeteksi rangsangan khusus sperti gelombang elektromegnetik, cahaya, bunyi, perubahan suhu dan sebagainya berfungsi untuk memberi masukan ke ECU / ECM mengenai parameter – parameter operasi, maksudnya keadaan dari linkungan (tekanan udara) dan motor tersebut. Sensor – sensor yang terdapat pada sepeda motor antara lain, sensor bukaan gas (TP), sensor suhu mesin, sensor sudut kemiringan motor, sensor O2 dan masih banyak lagi. Untuk lebih jelasnya ini linknya..

ECU atau ECM

Sedangkan ECU / ECM bertugas menerima masukan dari sensor kemudian melakukan perhitungan untuk mencari kondisi terbaik dan memberi perintah ke actuator.

Aktuator

Hasil data yang di keluarkan ECU akan memerintahkan Aktuator (Injeksi dan Pengapian) untuk melakukan fungsinya yaitu berapa lama dan berapa banyak injector menyemprotkan bahan bakar, kapan busi memercikan api . Contoh memerintahkan Injektor agar menyemprotkan bahan bakar lebih banyak saat RPM tinggi.

Ini tampilan dari ECU


  
Sistem Injeksi Dibedakan Menjadi 2 :

Open Loop

Pada sistem ini ECU memberi perintah tapi tidak menerima umpan balik dari hasil pembakaran yang terjadi, intinya ECU / ECM ngga mau tahu apakah hasil pembakarannya / gas buangnya jelek atau bagus jadi system ini tidak menjaga AFR (Air Fuel Ratio) perbandingan antara bahan bakar dengan udara. Ciri untuk sepeda motor injeksi tipe open loop tidak memakai Sensor O2, sehingga masih bisa dilakukan penyetelan secara manual antara campuran bahan bakar kaya dan campuran bahan bakar miskin, jadi warna elektroda busi bisa berwarna Hitam, putih, atau coklat. contoh pada sepeda motor Yamaha Vixion keluaran pertama.
Keuntungan dari system ini lebih simpel dan lebih mudah diseting untuk keperluan balap / kompetisi yang melakukan perubahan ekstream pada mesin.

Close Loop

System ini ECU menerima umpan balik dari Sensor O2 untuk hasil pembakaran gas buang, sehingga ECU bisa mengkoreksi apakah campuran bahan bakar dan udara berada di rasio stoikiometrik, yaitu 14,7 : 1. Pada system ini ECU akan memperbaiki campuran bahan bakar dan udara dengan menambahkan udara atau bahan bakar untuk proses selanjutnya, sehingga elektroda busi akan berwarna coklat atau merah bata.
Sensor O2 biasanya terletak diknalpot atau di bagian exhaust head silinder, sepeda motor yang memakai system ini akan menghasilkan gas buang yang lebih ramah lingkungan sesui dengan peraturan emisi standart Euro step 1, 2 dan 3.

Ciri – Ciri Kerusakan Pada ECU :

Tidak ada beban saat posisi kunci kontak ON. Hal ini bisa dilihat dari lampu spido meter yang ngg menyala (keadaan accu 12,4 volt bukan ngedrop).

Elektroda busi berwarna hitam legam, karena seharusnya perbandingan AFR mendekati 14,7 : 1 (busi berwarna merah bata).

Signal (Klakson, lampu sen, lampu rem) bisa dinyalakan saat posis kunci kontak OFF, biasanya terjadi kebocoran arus pada ECU.  

Perbandingan ECU dan CDI

CDI lebih simpel dari segi kontruksi dan cara kerja sementara ECU lebih canggih dan rumit karena banyak input sensor yang harus diolah terlebih dahulu.

Dari segi harga untuk saat ini ECU lebih mahal dari CDI.

Untuk hasil gas buang, perbandingan AFR (air Fuel ratio) ECU lebih baik dari CDI.

Jumlah pin soket kabel CDI lebih sedikit dari ECM.



Dibawah ini video terkait, chek it dot….





Sekian dulu bro tak lupa ketinggalan subscribe channel gua he…., don’t forget safety first and keep riding no arogan, salam satu aspal… 

Posting Komentar

0 Komentar